JAKARTA (IndoTelko) - Satelit Telkom 3S (T3S) yang telah diluncurkan pada Rabu pagi (15/2) pukul 04.39 WIB dari Guiana Space Center, Kourou, Guiana Perancis telah berhasil menempati slot orbit transit di 135.5 Bujur Timur guna melakukan serangkaian uji coba untuk transponder C-Band yang dibawanya.
“Kemarin (23/2), satelit T3S sudah berhasil menempati slot orbit transit untuk dilakukan serangkaian uji coba bagi transponder C-Band yang dibawanya. Sejauh ini mulai dari maneuver ke slot orbit transit hingga beberapa rangkaian uji coba berjalan mulus,” ungkap Kepala Proyek Satelit Telkom 3S Tonda Priyanto kepada IndoTelko dalam pesan singkat, Jumat (24/2) pagi.
Dikatakannya, satelit T3S perlu menempati slot orbit transit 135.5 Bujur Timur karena satelit Telkom-2 yang digantikannya masih menempati slot orbit 118 Bujur Timur dan menjalankan transponder C-Band.
“Di slot orbit transit itu bisa dilakukan uji coba C-Band karena kosong (satelit lainnya). Kita perkirakan 10 hari atau lebih cepat di slot orbit transit itu. Setelah itu satelit akan digeser satu derajat tiap hari menuju slot orbitnya di 118 Bujur Timur. Perkiraan sampai di slot orbit 118 derajat Bujur Timur itu pada 1 April mendatang,” pungkasnya.
Secara teori, peluncuran satelit terdiri dari beberapa tahapan dimana setiap stage memainkan peranan yang berbeda.
Tahapan pertama, kendaraan peluncur berisi roket-roket dan bahan bakar yang diperlukan untuk mengangkat satelit dan kendaraan peluncur ke angkasa.
Stage kedua berisi roket-roket yang lebih kecil yang akan menyala setelah stage satu selesai. Roket-roket stage kedua memiliki tangki bahan bakarnya sendiri. Stage kedua ini digunakan untuk mengirim satelit ke luar angkasa.
Berikutnya upper stage dari kendaraan peluncur dihubungkan ke tempat pembawa satelit, yang merupakan suatu wadah yang dilapisi metal, dan disebut fairing. Fairing berfungsi melindungi satelit saat proses peluncuran dan memudahkan kendaraan peluncur untuk menjelajah atmosfir Bumi. (Baca: Kumpulan berita Satelit T3S)
Fairing akan membuka ketika satelit berada diatas lapisan atmosphere dan terbakar ketika memasuki atmosphere. Roket-roket pada upper stage ini menyala setelah satelit berada di luar angkasa dan akan membawa satelit menuju titik orbit yang dituju. (Baca: Satelit T3S)
Satelit kemudian ditempat ke suatu transfer orbit yang akan mengirimkan satelit ke orbit yang lebih tinggi. Setiap satelit berada di titik terjauh (apogee) maka roket utama yang terpasang di satelit dinyalakan. Begitu seterusnya sampai satelit mencapai ketinggian orbit yang diinginkan.
Satelit T3S diperkirakan memiliki masa operasi 18 tahun (aktif 15 tahun), memiliki kapasitas 49 ransponder, terdiri atas 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band (13 TPE). T3S adalah satelit pertama Telkom yang dilengkapi dengan spektrum Ku-band. Satelit sebelumnya, Telkom-1 dan Telkom-2 semuanya "bermain" di C-band dan atau extended C-band.(dn)